Halaman

Rabu, 25 Juli 2012

Mengetuk pintu Surga



Bulan sayu..
gerimis embun lunglai menghempas
Daun kamboja telah pulang
menuju akhir dari kefanaan
Ayah...
Belum sempat ku kalungkan bunga kedambaan di lehermu
tiba-tiba engkau pergi
menembus lorong perjalanan yang paling sunyi
Ayah...
Dinding waktumu telah pucat,tanpa aliran darah atau denyut nadi
semua kehilangan cinta, kehilangan kasih
kehilangan do'a-do'a yang selalu mengiringi jejakku
sebab kasihmu...aliran darahku..
sedangkan do'amu adalah denyut nadiku
Ayah...
Beribu zikir dan do'a ku kan terus  mengalir menembus sisa peradaban
sampai nanti aku menyusulmu dan bersama mengetuk pintu syurga
Ayah...
seluruh cinta kusematkan di sisi keramahanmu
segenap sholatku ku kalungkan di leher nisan yang bisu bersaksi
sebagai sujud baktiku yang tak punya akhir
selamat jalan ayahanda tercinta
kehidupanku kan selalu bersandar pada dinding nasehatmu
yaa Allah terimalah ayahku di sisi - Mu

Tidak ada komentar: